Thursday 2 March 2017

tempat2 lawatan di bukit tinggi

ISTANO PAGARUYUNG :
Sebuah bangunan bersejarah rakyat minangkabau, yang merupakan peninggalan dari RAJA ADITYAWARMAN yang memerintah kerajaan MINANGKABAU pada abad ke 13 M, istano Pagaruyung ini terletak di Kabupaten Tanah Datar – Batusangkar yang berjarak ± 97 KM di tempuh dalam waktu normal selama 95 menit dengan mobil pribadi dan 2 jam dengan bus pariwisata. Perjalanan menuju Istano ini melal...
ui banyak sekali tempat – tempat menarik seperti : AIR TERJUN LEMBAH ANAI, BATU BATIKAM, BATU BASUREK, MAKAM RAJO PAGARUYUNG. Istano ini berapa kali mengalami pemugaran di sebabkan umur dan terbakar. Pada tahun 2007 bangunan ini terbakar dan telah selesai di bangun kembali pada tahun 2013 dan telah di resmikan kembali.

LEMBAH ANAI :
salah satu dari pesona alami yang terkenal dan menjadi maskot pariwisata di Sumatera Barat adalah Air Terjun Lembah Anai. Orang Padang biasa memanggilnya dengan Aia Tajun atau Aia Mancua. Lembah Anai Terletak di tepi Jalan Raya Padang-Bukittinggi, berjarak ± 60 KM dari kota Padang, air terjun ini sebenarnya terletak di kawasan cagar alam Lembah Anai, tepatnya di Nagari Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto,Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Air terjun dengan ketinggian ± 60 meter ini punya pemandangan luar biasa. Ada 3 air terjun di lokasi ini, salah satunya di antaranya terletak di pinggir jalan yang sering dikenal dengan Air Terjun Lembah Anai. Sementara dua air terjun lainnya tertutup oleh lebatnya hutan, sehingga belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Wisatawan yang ingin menyaksikan dua air terjun tersebut dapat menempuh perjalanan sekitar 15 menit dari lokasi Air Terjun Lembah Anai. Tak jauh dari lokasi air terjun ini terdapat aliran sungai besar berbatu yg mengalir air yang jernih. Di atas sungai tersebut melintas jembatan rel kereta api peninggalan Belanda.

BATU BATIKAM :
Objek wisata ini terletak di pinggir Jl.Raya Padang Panjang–Batusangkar jarak dari Kota Batusangkar + 5 Km, dalam Nagari Limo Kaum. Batu Batikam merupakan situs Medan Nan Bapaneh yang berfungsi sebagai tempat musyawarah pada masa lampau. Pada bagian tengah Medan Nan Bapaneh terdapat Batu Batikam (Batu Berlobang) dari batu andesit. Konon batu ini berlubang karena ditikam oleh Datuak Parpatih Nan Sabatang sebagai tanda berakhirnya perselisihan dengan Datuak Katamanggungan menyangkut dengan pemakaian adat antara Koto Piliang dengan Bodi Chaniago.

BATU BASUREK :
Batu basurek terletak didesa kubu rajo nagari lima kaum berjarak 4 km dari batu sangkar.Batu basurek ini terletak di bagian atas makam raja Adityawarman.Prasasti batu basurek ini ditulis dengan tulisan jawa kuno berbahasa sanskerta. Batu basurek ini lebarnya 25 cm tingginya 80 cm dengan ketebalan 10 cm dan berat sekitar 50 kg . Batu basurek ini telah berumur 661 tahun. Penemuan prasasti ini pertama kali ditulis pada 16 Desember 1880 oleh P.H. Van Hengst, Asisten Residen Tanah Datar. Prof. H Kern, seorang ahli dari Belanda,Ia orang yang pertama kali membahas prasasti dengan tulisan Jawa Kuno berbahasa Sanskerta itu. Pada 1917 dia menerjemahkan isinya adalah: "Adityawarman maju perkasa, ia penguasa Kanakamedinindra atau Suwarnadwipa (Sumatera atau Tanah Emas). Ayahnya Adwayawarman. Dia keluarga Indra."

MAKAM RAJO PAGARUYUANG :
Situs Cagar budaya Istano Alam Rajo Alam dan kompleks pemakaman raja-raja Pagaruyuang merupakan objek wisata di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Areal ini terletak di ruas jalan raya yang menghubungkan kota Batusangkar dengan Istana Silinduang bulan. Bentuk batu nisan sedikit unik seperti huruf P dengan bagian tiang berukuran tebal atau yang biasa disebut “menhir”.

PANORAMA TABEK PATAH :
Tabek Patah, ialah sebuah nama panorama di Nagari Tabek Patah, Kec. Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Panorama yang mengagumkan ini berjarak sekitar 16 km dari pusat Kota Batusangkar, yang merupakan ibukota dari Kabupaten Tanah Datar. Dari panorama ini bagi anda yang suka berwisata alam akan sangat menikmati. Sebab dari panorama ini kita bisa menikmati keindahan alam Nagari Tabek Patah dengan dihiasi lanskap pegunungan Merapi. Panorama Tabek Patah memiliki dua danau kecil yaitu Pakih dan Aie Taganang.

LEMBAH HARAU :
Harau adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Indonesia. Di Kecamatan ini terdapat ibukota Kabupaten Lima Puluh Kota, yaitu Sarilamak. Lembah Harau memiliki sekitar 5 air terjun, yaitu 1 air terjun di Akar Berayun dan 4 air terjun yang ada di Sarasah Bunta. Air terjun tersebut mempunyai air yang dingin dan sangat jernih serta dingin. Lembah Harau mempunyai tujuh air terjun (sarasah) yang mempesona. Ketinggian masing-masing air terjun berbeda-beda antara 50-90 meter. Air terjun tersebut mengalir dari atas jurang yang membentang di sepanjang Lembah Harau. Memasuki Taman Wisata Lembah Harau, seperti berada dalam sebuah benteng dengan tebing . kemerah-merahan dengan ketinggian antara 150 hingga 200 meter. Tebing itu tegak dengan kokohnya yang mengelilingi lembah.

NGALAU INDAH :
Ngalau Indah di Payakumbuh merupakan salah satu objek pariwisata kebanggaan Kota Payakumbuh.Ngalau Indah sendiri merupakan objek wisata di bukit simarajo yang merupakan kawasan hutan hijau yang dilindungi , oleh karena itu keasrian dan pemandanganya masih sangat alami.Disini juga terdapat kolam Renang Ngalau Indah Berkelas Internasional yang dibangun untuk keperluan anak nagari dalam meningkatkan minat olah raga renang serta sebagai objek wisata. Banyak pemandangan dan tempat lainya yang ada diwilayah ini untuk tempat bersantai bersama keluarga.Salah satunya yaitu gua yang bisa dimasuki oleh para pengunjung dan cukup lebar dan dihiasi oleh pemndangan alam yag sangat menakjubkan.

SUNGAI JANIAH :
Sungai Janiah di Nagari Tabek Panjang, Kecamatan Baso, Agam sudah lama terkenal memiliki legenda “ikan sati” atau ikan sakti. Di lokasi yang terletak 3,5 km dari sebuah simpang sebelum Pasar Baso di tepi jalan raya Bukittinggi-Payakumbuh kini dijadikan objek wisata. Sungai Janiah bukanlah sebuah sungai berair jernih, tapi hanya sebuah kolam ikan di belakang sebuah mesjid yang airnya tidak jernih.
Para pengunjung ke sana hanya datang untuk melihat ikan-ikan yang meliuk berenang kian-kemari. Penduduk di sana tidak ada yang tahu jenis ikan yang rata-rata panjangnya setengah meter hingga yang kecil 10 cm. Ikan-ikan tersebut berwarna gelap, berbadan ramping dan panjang.
Orang-orang di sana hanya tahu ikan-ikan tersebut sakti dan sudah ada sejak zaman dulu. Penduduk sekitar memiliki legenda bahwa nenek moyang ikan di sana berasal dari seorang anak perempuan.

JAM GADANG :
Jam Gadang adalah nama untuk menara jam yang terletak di pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini memiliki jam dengan ukuran besar di empat sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti "jam besar". Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia-Belanda. Arsitektur menara jam ini dirancang oleh Yazin Sutan Gigi Ameh, sedangkan peletakan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang pada saat itu masih berusia 6 tahun.

LUBANG JEPANG :
Lubang Jepang Bukittinggi adalah salah satu objek wisata sejarah yang ada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Lubang Jepang merupakan sebuah terowongan (bunker) perlindungan yang dibangun tentara pendudukan Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan.
MUSEUM TRIDAYA EKA DHARMA :
Museum Tridaya Eka Dharma adalah salah satu museum yang ada di Sumatera Barat yang terletak di kota Bukittinggi, tepatnya di jalan Panorama No. 24, kelurahan Kayo Kubu, kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi. Museum ini diresmikan oleh Mohammad Hatta, pada tanggal 16 Agustus 1973. Museum yang memiliki koleksi ratusan senjata jaman perang ini terbuka untuk masyarakat umum.

KINANTAN ZOO :
Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan atau yang lebih dikenal dengan nama Kebun Binatang Bukittinggi adalah salah satu kebun binatang di pulau Sumatera, yang terletak di atas Bukit Cubadak Bungkuak Bukittinggi, provinsi Sumatera Barat, Indonesia.Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan ini juga merupakan salah satu kebun binatang tertua yang ada di Indonesia, dan pertama di Sumatera Barat, dengan koleksi hewan terlengkap di pulau Sumatera.

JEMBATAN LIMPAPEH :
Jembatan Limpapeh adalah sebuah jembatan di atas jalan Ahmad Yani, Bukittinggi yang menghubungkan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi dengan benteng Fort de Kock. Bentangan Jembatan Limpapeh ini memiliki panjang 90 meter dan lebar 3,8 meter. Dari atas Jembatan Limpapeh ini kita bisa melihat pemandangan kota Bukittinggi yang asri.

BENTENG FORT DE KOCK :
Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Baron Hendrik Merkus de Kock sewaktu menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, karena itulah benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock. Benteng yang terletak di atas Bukit Jirek ini digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Paderi pada tahun 1821-1837. Di sekitar benteng masih terdapat meriam-meriam kuno periode abad ke 19. Pada tahun-tahun selanjutnya, di sekitar benteng ini tumbuh sebuah kota yang juga bernama Fort de Kock, kini Bukittinggi.

JANJANG KOTO GADANG :
Satu-satunya Janjang yang sudah dipermak ini berada di kawasan Koto Gadang, Kabupaten Agam, yang terhubung dengan kawasan bawah Ngarai Sianok,menuju kota Bukittinggi. Yang konon dahulunya janjang ini di buat semasa penjajahan kolonial belanda dan telah lama tidak terawat.Janjang yang diprakarsai dan didanai oleh Tifatul Sembiring ini diresmikan tanggal 26 Januari 2013 oleh Tifatul Sembiring sendiri saat menjabat sebagai Menkominfo. Dinding pagar beton dibentuk mirip Tembok China. Hanya saja, Janjang Saribu ini lebih curam, lebih pendek dan tak selebar Tembok China.janjang ini sangat bagus untuk lari pagi,karna udara nya yang masih asri.


PUNCAK LAWANG :
Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Daerah yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Bukittinggi itu, selain berpenghasilan gula tebu, juga sebuah kawasan yang memiliki udara sejuk dan pemandangan indah sebagai objek wisata. Tidak tanggung-tanggung keindahan alam yang dimiliki oleh daerah di ujung perbukitan ini. Dari ketinggiannya menghadirkan pemandangan indah hijaunya perbukitan, dan birunya warna Danau Maninjau. Selain itu, udaranya yang sejuk tak kalah menyegarkan dengan objek wisata alam di daerah-daerah lain di Indonesia. Sekitar 20 menit perjalanan dari Kota Bukittinggi menuju Matur sebelum Danau Maninjau

KELOK 44 :
Kelok 44 merupakan daerah perbukitan berada di di atas Danau Maninjau yang dilingkari jalan yang berkelok dilerengnya. Kelok 44 merupakan tikungan berjumlah 44 belokan. Itu sebabnya rute ini dinamakan Kelok Ampek Puluh Ampek. Setiap kelokan memang patah. Setiap kelok itu diberi nomor berurut. Sepanjang perjalanan dari bukit tinggi menuju danau ini, para wisatawan akan disuguhin pemandangan yang sangat indah berupa sawah-sawah yang berbentuk terasiring, pancuran-pancuran air dari sungai yang bertingkat-tingkat, serta hijaunya deretan Bukit Barisan. Kelok 44 juga merupakan ikon dalam balap sepeda Tour de Singkarak.

DANAU MANINJAU :
Danau Maninjau terletak di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam di Provinsi Sumatera Barat. Dari kota Padang. Danau Maninjau Nan indah ini juga merupakan salah satu yang terhening di Indonesia merupakan kejaiban alam yang luar biasa dan tempat yang tepat untuk menenangkan diri dan menikmati suasana hidup yang tenang. Datanglah ke danau kuno ini untuk melarikan diri Anda dari kesibukan dan keramaian kota. Danau Maninjau mempunyai pemandangan yang sangat indah bertengger di perbukitan setinggi 461 meter di atas permukaan laut.

AIA TIGO RASO :
Aia Tigo Raso Salah satu Objek Wisata yang paling unik yang ada dikawasan Danau Maninjau . Dalam satu kolam terdapat tiga rasa yaitu manis, asam, pahit. Karena keunikan dari air ini begitu banyak wisatawan yang datang mengunjungi objek ini karena air ini diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan yang lebih utama air ini dapat membuat orang awet muda.

PANTAI GONDORIAH :
Terletak di pusat kota Pariaman. Pantai ini memiliki pasir putih dan landai, serta ombak Tidak terlalu besar sehingga cocok untuk berenang dan bermain ombak. Sepanjang pantainya di tumbuhi pohon cemara pantai sehingga terkesan sejuk dan asri. Pantai ini selalu ramai terutama pada waktu perta tabuik dan waktu lebaran.

PANTAI KATA :
Kata adalah nama dua desa yang berdekatan yaitu Karan Aur dan Taluk . Karena berlokasi pada dua daerah ini, maka pantai indah ini dinamakan Pantai Kata. Pantai ini juga terkenal indah, dengan perpaduan kerindangan cemara dan hembusan semilir angin laut nan nyaman serta pasir putih yang bersih. Menuju pantai ini, pengunjung juga bisa menggunakan sarana trasportasi tradisional, yakni bendi, ojek, dan angkutan kota.

PANTAI CERMIN :
Pantai cermin terletak di desa karan aur 1,5 km ke selatan Kota Pariaman. Secara fisik pantai cermin cukup landai dengan kemiringan 0-2% bagian pinggiran sebagian besar ditumbuhi pohon pinus dan pohon kelapa yang rindang. Potensi alam sangat menarik untuk dinikmati karena kondisi pantai relatif terjaga. Warna pasir kuning gading tanpa lumpur, menambah asyiknya berwisata bersama keluarga. Fasilitas di area ini cukup memadai dan relatif aman.

AIR TERJUN NYARAI :
Jika dideskirpsikan tinggi air terjun ini kira-kita 8 meter, jika musim panas guyuran airnya tidak terlalu deras. Hal yang menarik dari air terjun ini adalah kolam besar bewarna hijau, kolam ini tepat berada di depan air terjun. Aliran air dari air terjun ke kolam, di bendung oleh dua batu seperti pintu, seperti bendungan yang mengatur debit air yang masuk dari kolam. Air Terjun ini terletak di Hutan Gamaran, Kec. Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat.

PEMANDIAN LUBUK MATA KUCING :
Objek wisata alam ini terkenal memiliki suasana alam yang cukup menarik. Lokasi pemandian yang memiliki air dengan warna biru seperti mata kucing ini sangat sejuk, sehingga memancing siapa saja untuk segera nyemplung. Mata air yang mengairinya berasal dari Gunung Singgalang. Objek ini berlokasi di Pasar Usang Terletak sekitar 3 KM dari Kota Padang Panjang Atau 64 KM dari Kota Padang.

AIR PANAS BUKIT KILI :
Objek wisata air panas Bukit Kili, Koto Baru di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, kini menjadi sebuah tujuan wisata kesehatan karena diyakini sebagian besar masyarakat bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti rematik, asam urat, kram laut, lainnya.Banyak wisatawan dari sejumlah daerah seperti Sumbar, Kota Medan, Pekanbaru, Duri, Rengat, Natuna, Lombok berkunjung ke lokasi wisata kesehatan itu. Pengunjung dari luar Sumbar umumnya datang ke objek wisata air panas Bukit Kili itu dominan untuk mengobati penyakit yang dideritanya.

AIR TERJUN SARASAH BATIMPO :
Tempat Wisata Solok di Desa Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, 5 km dr pusat Kota Solok. Ada kolam pembibitan ikan, tempat trekking / hiking, berkemah. Tempat ini memang blm banyak yg mengetahui, namun apa bila anda ketempat ini akan di manjakan dengan hijau asrinya alam di air terjun ini. Tempat wisata yang sejuk dan akan keindahan alamnya cocok sekali bagi anda yang gemar tracking.

ANGIN BERHEMBUS :
Tempat Wisata Solok di Aripan, 7km dari pusat Kota Solok, pada titik tertinggi di wilayah solok sebelah timur, dengan pemandangan Kota Solok dan Danau Singkarak. Bila berkunjung ke tempat-tempat wisata di Kabupaten Solok, belumlah lengkap kalau kita tidak mengunjungi lokasi wisata keluarga Angin Berhembus yang ada di Kenagarian Aripan. Hanya dalam waktu 30 menit dari pusat kota Solok. Panorama Angin Berembus merupakan tempat wisata termudah dan termurah di Kabupaten Solok lokasinya yang strategis dan dekat dengan pusat kota.

DANAU KEMBAR :
Disebut Kawasan Danau Kembar, karena dua danau, yaitu Danau Diatas dan Danau Dibawah terletak berdampingan yang jaraknya hanya sekitar 300 meter dengan Danau Diateh (Diatas) letaknya lebih rendah, pengunjung bisa berkeliling danau dengan menyewa perahu. Kawasan ini lebih dulu dikenal sebagai objek wisata karena terletak di pinggir jalan raya Padang-Muaralabuh-Kerinci.

DANAU SINGKARAK :
Tempat Wisata Solok yang merupakan danau terbesar di Sumatera Barat yang terletak di Kabupaten Solok dan Tanah Datar, seluas 107,8 km², merupakan hulu Batang Ombilin. Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) merupakan makanan khas setempat. Kunjungan anda ke Danau Singakarak tidak akan sia sia apalagi jika anda menikmati lika liku jalan dipinggir Danau Singakarak yang dikelilingi sawah sawah yang berjenjang hijau, pemandangan bukit yang bergelombang, bangunan rumah rumah bagonjong yang estetik serta sepoian angin danau yang menyejukkan.

DANAU TALANG :
Pernahkah anda bayangkan berada di sejuknya alam pegunungan, memandangi hijaunya hamparan perkebunan Teh berlatar belakang puncak gunung api yang masih mengepulkan asap? Atau berdiri disatu titik dimana anda bisa menikmati keindahan dua buah danau sekaligus dengan airnya yang tenang dan bening serta jauh dari kebisingan perkotaan? Atau bahkan sekedar mengendarai mobil dimana disetiap jengkal yang anda lalui akan disuguhi pemandangan alam yang maha indah?
Di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di kawasan Alahan Panjang, anda akan menemukan semuanya.

PERKEBUNAN TEH :
Saat berada di tengah perkebunan, pengunjung bisa melihat panorama Gunung Talang dengan awan menelungkup pada puncak maupun punggung gunung. Serta di sisi lain, pun terlihat pipa-pipa tambang biji besi yang masih aktif digali. Tambang biji besi merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat yang tinggal daerah Tanah Hitam, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

PANTAI SASAK :
Pantai Sasak Objek Wisata Pasaman Barat yang paling terkenal dan paling sering dikunjungi. Pantai Sasak tepatnya berada di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, sekitar 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan Sepeda Motor/Mobil dari ibukota kabupaten Simpang Ampek. Beberapa alasan pantai ini ramai pengunjung yaitu jarak yang tidak terlalu jauh, pantainya ramai (banyak warung makan di sepanjang pantai).

RIMBO PANTI :
Nah ini dia lokasi pariwisata kawasan hutan cagar alam yang dikenal dengan nama Rimbo Panti yang banyak terdapat orang-utan dan pada kawasan ini juga terdapat sebuah pemandian air panas dengan kandungan belerang yang cukup tinggi. Kawasan ini berdekatan dengan Gunung Talamau atau juga dikenal dengan nama lainnya Gunung Ophir . Itu gambar yang berasap adalah air yang sangat hangat sekali kalau dihitung derajatnya sekitar 85 derajat celcius jadi air tersebut bisa merebus telur ayam dalam 3 menit. Jadi kita harus hati-hati mendekati air ini seandainya kita jatuh kesana jangan harap kita akan selamat. Bagi para pembaca yang belum pernah pergi ke rimbo panti pasaman ayo sahabat kapan lagi ?
MUSEUM KERETA API SAWAHLUNTO :
Museum Kereta Api Sawahlunto ini memiliki koleksi sebanyak 106 buah. Antara lain, gerbong, lokomotif uap, alat-alat komunikasi, brankas, timbangan, lonceng penjaga, dan lain-lain. Kondisi bangunan museum ini tidak diubah, dengan tiang-tiang dan peron yang cukup luas, serta desain museum yang sangat kental akan zaman kolonial Belanda.
Koleksi yang paling terkenal adalah Kereta Api Batubara yang diberi nama Mak Itam. Lokomotif dengan bahan bakar berupa batubara ini produk dari Jerman tahun 1965, dan sampai sekarang masih bisa beroperasi sebagai kereta wisata untuk melayani pengunjung museum.

LUBANG MBAH SOERO :
Lubang Soero ini merupakan lorong di bawah tanah atau di bawah perkampungan penduduk yang memiliki lorong-lorong yang panjang. Lorong ini diawali dari Kelurahan Tanah Lapang hingga ke kantor DPRD. Artinya, lorong Lubang Mbah Soero ini mencapai 1,5 km dengan kemiringan hampir 20 derajat. Penambangan di lubang Soero ini merupakan titik awal penambangan terbuka di kota Sawahlunto. Pembukaaan Lubang Soero dilakukan sejak tahun 1891 sedangkan proses pembangunannya dilakukan pada tahun 1898. Tak jauh berbeda dengan areal tambang lainnya, di Lubang Soero juga diperkejakan orang-orang hukuman yang dikenal dengan 'orang rantai'. Penasaran sama Lubang soero ? Ayoo, kita ke Sawahlunto ..

MASJID AGUNG NURUL HUDA :
Masjid Nurul Huda adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang terletak di Kecamatan Baringin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Masjid yang dibangun pada masa penjajahan Belanda ini memiliki bangunan berbentuk persegi panjang dengan sebuah menara yang menyatu dengan bangunan utama. Saat ini selain berfungsi sebagai tempat ibadah umat Islam, masjid berlantai dua ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan agama bagi masyarakat sekitar.

TAMAN SATWA KANDI :
Taman Satwa, Danau Wisata dan out bound serta aneka permainan anak-anak sengaja dihadirkan dalam satu paket agar kunjungan wisatawan semakin berkesan. Lihat dan nikmatilah berbagai fasilitas wisata air mulai dari kereta air, banana boat, single-double kayak, speed boat. Apalagi dekat Dermaga terdapat Plaza yang berhadapan langsung dengan danau dan Taman Satwa. Di Plaza ini digelar berbagai hiburan yang dapat dinikmati langsung dari arena Plaza, atau dari atas danau sambil mengendarai berbagai sarana wisata air, atau sambil beristirahat santai di gazebo-gazebo yang tersedia.

WATERBOOM SAWAHLUNTO :
Jika selama ini Muaro Kalaban Sawahlunto hanya dikenal karena dendeng batokok dan usaha pendulangan emasnya, ternyata kini memiliki daya tarik lain dan menjadi primadona wisatawan di Sumatera Barat karena di sana terdapat sebuah objek wisata baru yang dikenal dengan Waterboom Muaro Kalaban.
Pembangunan objek wisata Waterboom Muaro Kalaban merupakan sebuah gebrakan baru di dunia pariwisata Sumatera Barat. Walikota Sawahlunto Ir.H. Amran Nur memang begitu cerdik membaca peluang investasi di daerahnya. Berdirinya objek wisata Waterboom adalah sebuah keberanian Amran Nur mencari sumber pendapatan asli daerah.

MUSEUM GUDANG RANSUM :
Sebuah prestasi dan kebanggaan dapat kita saksikan disini, dimana pemanfaatan kemajuan teknologi, memasak dalam skala besar dengan teknologi uap panas sudah hadir di Sawahlunto sejak awal abad ke-20, bahkan yang pertama di Indonesia masa itu. Hal ini dapat dilihat dari setiap bagian bangunan dan peralatan yang digunakan. Galeri etnografi menghadirkan berbagai benda peralatan hidup yang pernah digunakan masyarakat Kota Tambang Sawahlunto. Semua itu dapat disaksikan dalam kawasan Museum Goedang Ransoem kota Sawahlunto.

WISMA OMBILIN :
Bangunan ini dibangun pada tahun 1918 dengan nama Hotel Ombilin. Pernah mengalami perubahan fungsi pada tahun 1945-1949 sebagai asrama tentara belanda. Dan pada tahun 1970an berfungsi sebagai Kantor Polisi Militer Kotamadya Sawahlunto. Sekarang bangunan ini bernama Hotel Ombilin yang befungsi sebagai penginapan tamu-tamu yang datang ke Sawahlunto.

TENUN SILUNGKANG :
Tempat wisata kerajinan tenun di Silungkang, Sawahlunto, dimana pengunjung bisa melihat cara menenun, dan membeli berbagai hasil kerajinan tenun songket Silungkang yang bermutu tinggi. Saat ini, tidak hanya songket tradisi, tenun Silungkang berkembang mengikuti kebutuhan dengan beragam bahan motif, corak dan warna serta dapat pula digunakan sehari-hari untuk bahan pakaian dan sarung.