PENGAJARAN KISAH LOCKDOWN NABI YUNUS AS
Saya petik dari wasap oleh Dr Aman Rashidi Hussain. Moga menjadi pelajaran bagi kita.
Nabi Yunus terpenjara dalam perut ikan paus selama 40 hari. Mari kita belajar dari kisah Nabi Yunus ketika beliau sempat di LOCKDOWN oleh Allah di dalam perut ikan paus, sehingga wajar bila tubuh Nabi Yunus saat itu menjadi sangat lemah, tanpa makanan, minuman, tanpa teman bicara, dan kemungkinan besar sesak nafas sebab kekurangan oksigen.
Nabi Yunus bukan di LOCKDOWNdi dalam sebuah kota atau negara, tapi beliau di LOCKDOWN di dalam perut ikan paus, di dalam kegelapan, dan tentunya di dalam lautan. Nabi Yunus benar-benar sendirian tanpa ada seorang pun manusia yang mampu menolongnya, sehingga bingung kerana tidak ada gambaran solusi sedikit pun. Terputus segala hubungan, terpisah dan keseorangan dan benar-benar telah Allah LOCKDOWN secara fizikal dan logiknya.
Untungnya Nabi Yunus AS segera menginsafi diri, sedar diri kenapa Allah sampai menghukumnya dengan LOCKDOWN beliau di dalam perut ikan paus. Kalau kecerdasan PQ dan IQ sudah tak berdaya untuk mencari dan menemukan solusi, maka kita harus berusaha menggunakan kecerdasan EQ, SQ, dan RQ, dan itulah yang dilakukan oleh Nabi Yunus.
Mari kita perhalusi dan menghayati perjalanan dan proses Nabi Yunus sebelum, semasa dan hingga berhasil keluar dari LOCKDOWN yang ada.
1. Bermula dari kemarahan Nabi Yunus kepada kaumnya yang sukar diajak untuk beriman kepada Allah.
2. Nabi Yunus mengancam kaumnya akan diberikan Azab apabila tidak beriman juga.
3. Nabi Yunus pergi meninggalkan dari kaumnya dalam keadaan marah, pergi naik kapal yang berpenumpang penuh.
4. Diperjalanan terjadi badai, dan kapal harus mengurangi jumlah penumpang, dan Nabi Yunus terpilih menjadi yang harus dibuang dari kapal.
5. Setelah dibuang ke laut, Nabi Yunus lalu ditelan oleh ikan paus.
6. Nabi Yunus akhirnya sedar diri bahawa dia sudah berbuat salah kerana tidak bersabar tapi malah marah dan menyalahkan kaumnya.
7. Lalu dengan kesedaran itulah Nabi Yunus bertaubat dengan kalimat "Laa Ilaaha illaa Anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin", yang ertinya "Tidak ada Tuhan kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim".
Inilah kalimat taubat Nabi Yunus ini lalu mengundang Rahman dan Rahimnya Allah, sehingga selamatlah ia dari cengkaman LOCKDOWN Ikan Paus.
Mari kita maknai secara mendalam tentang kalimat taubat ini. Kita berubat dengan Taubat seperti kisah Nabi Yunus ini. Inilah saatnya untuk kita mengambil pengajaran dan hikmah.
1. Laa Ilaaha Illaa Anta.
Ertinya Tidak ada Tuhan kecuali Engkau.
Penyakit: Situasi hari ini ketika kita telah di LOCKDOWN, masih banyak orang yang bertuhankan wang, harta, jabatan, pengaruh, glamour, like, love, followers, ilmu, khayalan dan sebagainya.
Taubat....Ya Allah saya sedar sepenuhnya mulai hari ini bahawa hanya Engkau Tuhanku. Aku masih sering menuhankan diri sendiri, mencari pujian dari makhluk, jarang memujiMu dengan tulus, dan aku sering ragu tentang kemampuanMu atas segala sesuatu, tapi malah yakin penuh atas kekuatan makhluk yang lemah. Padahal hanya Engkau yang mampu menggerakan ikan paus yang besar sampai virus corona yang kecil.
2. Subhaanaka
Ertinya : Maha Suci Engkau.
Penyakit : Masih banyak yang menganggap dirinya suci, paling benar, paling hebat. Atau masih banyak yang menganggap Ustadz itu pasti benar, pasti suci, tiada salah, tiada dosa. Aku tidak mahu belajar dari ustaz lainnya, kecuali ustaz yang itu.
Taubat: Ya Allah, hanya Engkau Yang Maha Suci. Apapun yang Engkau lakukan pasti adil dan benar. Tak pernah salah, tak pernah zalim.
3. Innii kuntu minazh zhaalimiin.
Ertinya : Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim (lemah dan banyak salah).
Penyakit : Masih banyak orang yang suka menyalahkan takdir Allah, dan menyalahkan orang lain atas nasib buruk yang menimpa dirinya.
Taubat: : Berhentilah menyalahkan orang lain, apalagi menyalahkan Allah, berhentilah berdebat merasa paling hebat, berhentilah menyalahkan pemerintah dan ulama, berhentilah membanding-bandingkan antara kerja kerajaan Malaysia dengan Korea atau Jepun, berhentilah marah-marah kepada orang yang belum mendapat hidayah, berhentilah merasa diri paling benar, berhentilah lari dari kenyataan, dan perbanyaklah memperbaiki diri, muhasabah, pengakuan akan kelemahan, kehambaan yang serba kerdil, diri yang lemah dan penuh dosa dan kesalahan diri.
Di Era saat seperti ini, maka perbanyaklah berzikir dengan doa Nabi Yunus ini, bukan sekadar dibaca tapi difahami dan dihayati sepenuh hati.
Inilah masa untuk kita BERUBAT DAN BERTAUBAT dengan melalui kalimat Zikir Nabi Yunus, dengan mental mengurangi cinta kepada dunia sehingga takut mati, tapi justru menambah cinta kepada Allah sehingga rindu jannahNya Allah yang dipenuhi kegembiraan.
“Laa Ilaaha Illaa Anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin..."
bacalah sebanyak-banyaknya, sepenuh perasaan, seyakin-yakinnya, dan setunduk-tunduknya sebaik mungkin kepada Allah
Jika Kita merutinkan zikir ini maka, insyaa Allaah, Allah akan berkenan mengeluarkan kita semua dari cengkraman LOCKDOWN PANDEMIK COVID-19 ini.
Aaminn.